Jumat, 18 Mei 2012

KELUARGA BAHAGIA


 Adilkah kalau bayi yang baru terlahir harus menanggung hutang dari pendahulunya? Kalau bisa atau boleh memilih tentu akan banyak bayi yang tidak mau dilahirkan.

Tidak banyak kesempatan yang datang dan itupun seringkali tidak berpihak kepada kita. Hanya dengan sebuah kesadaran sejarah dimana pertanggungjawaban untuk tetap meneruskan perjalanan hidup senantiasa menjadi penghibur dan penyemangat diri. Ini bukan sebuah keputus-asaan dan ini bukan pula sebuah ketakutan meskipun banyak tuntutan, gugatan yang mempertanyakan suatu “keberadaan” sering mendapatkan jawaban yang tidak memuaskan. Sebab ketika suatu hasil dari sebuah kecelakaan atau kesengajaan memutuskan dengan sadar maka disitulah ada sekian konsekuensi yang akan dihadapi dengan lapang dada. Pasrah dengan takdir? Bukanlah sebuah jawaban yang akan menyelesaikan permasalahan sebab itu hanyalah akan membuat malas dan mengaburkan sekian banyak impian yang sudah terajut. Dan saat ini yang terpenting adalah bagaimana impian-impian itu akan dinyatakan?

KETAHANAN PANGAN NASIONAL
  • Tentang Penyiapan Lahan Penyemaian
  • Tentang Penyiapan Lahan Penanaman
  • Tentang Pemilihan Benih
  • Tentang Menebar Benih
  • Tentang Penyemaian Benih
  • Tentang Penanaman Benih
  • Tentang Perawatan dan Pembesaran
  • Tentang Pemanenan
  • Tentang Lumbung


- Tentang Penyiapan Lahan Penyemaian
Lahan penyemaian harus dipersiapkan sebaik mungkin, penataan irigasi supaya air yang masuk tidak berlebihan karena air yang berlebihan bisa membuat benih membusuk sebelum berubah menjadi tunas. Untuk daerah yang populasi siput dan kepitingnya banyak, pinggiran lahan penyemaian harus diberikan pagar pelindung semisal dari plastik yang dibuat mengelilingi lahan. Plastik ini juga berfungsi sebagai pelindung benih dari terpaan angin yang kencang.
Selain itu masalah kesuburan tanah juga harus diperhatikan supaya benih dapat tumbuh dengan baik. Pemberian pupuk organik dan membersihkan gulma di lahan penyemaian sebelum benih ditebar sangat penting.

- Tentang Penyiapan Lahan Penanaman
Seperti halnya lahan penyemaian, lahan penanaman juga harus dipersiapkan sebaik mungkin. Irigasi, membalik tanah, meratakan tanah, membersihkan gulma pengganggu, penebaran pupuk organik dan penataan pematang.

- Tentang Pemilihan Benih
Benih yang bagus adalah benih yang padat berisi (tidak gabug). Cara memilih benih yang padat berisi: siapkan media berupa tong, air dan garam. Setelah media siap, masukkan benih ke dalam media. Benih yang padat berisi akan tenggelam dan benih yang gabug akan mengambang. Pisahkan kedua benih ini dan benih yang padat berisi kemudian dicuci dengan air sampai bersih. Setelah bersih rendam benih yang padat berisi sebelum ditebar di lahan penyemaian.

- Tentang Menebar Benih
Setelah lahan dan benih selesai disiapkan, tebar benih di lahan secara merata dan usahakan semaksimal mungkin untuk tidak saling tindih karena benih yang saling tindih sering tidak berubah jadi tunas dan membusuk. Kalaupun itu berubah menjadi tunas maka pertumbuhannya juga akan sering terganggu karena pertumbuhan akarnya juga tidak bagus.

- Tentang Penyemaian Benih
Benih yang telah berubah menjadi tunas dan telah tumbuh daunnya dapat disemai dengan memperhatikan umur atau jumlah daun. Biasanya benih akan disemai ketika sudah berdaun empat atau lebih bagi yang patokannya umur. Dalam penyemaian benih ini ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan semisal dalam mencabut benih, hindari kerontokan daun dan kerusakan akar yang parah. Kerusakan akar yang parah menyebabkan terganggunya pertumbuhan atau kematian benih ketika dipindah ke tempat penanaman.

- Tentang Penanaman Benih
Benih yang selesai disemai saatnya untuk ditanam di sawah. Cara penanaman benih bisa satu-satu (manajemen akar sehat) atau bisa rangkap dan biasanya rangkap tiga. Jarak tanam juga berpengaruh dalam pertumbuhan. Ada yang menggunakan jarak 25 cm X 30 cm (manajemen akar sehat). Pada pertanian konvensional jarak tanamnya lebih rapat dan hal ini akan berpengaruh pada jumlah anakan benih yang sedikit. Metode manajemen akar sehat juga akan lebih hemat air sebab metode ini akan lebih menghasilkan banyak anakan ketika sawah tidak terlalu tergenang air.  Tentu ini juga mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil panenan.
Sediakan benih cadangan untuk jaga-jaga kalau ada benih yang rusak atau mati (untuk sulam).

- Tentang Perawatan dan Pembesaran
Benih yang sudah ditanam di sawah tidak bisa dibiarkan begitu saja, harus tetap dijaga dan dirawat. Pemberian pupuk organik secara berkala dan pembersihan dari gulma dan hama penyakit akan membuat tanaman sehat sehingga pertumbuhannya tidak terganggu. Siapkan obat penanggulangan hama penyakit. Ketika terjadi kerusakan atau kematian pada benih yang sudah ditanam dapat digantikan dengan benih cadangan (istilahnya disulam).

- Tentang Pemanenan
Pada masa-masa mendekati panen yang harus diwaspadai adalah serbuan tikus dan burung. Siapkan obat pembasmi tikus dan pengusir burung. Setelah buah menguning dan padat dapat dilakukan pemanenan. Hasil panen dimasukkan dalam karung dan dibawa ke tempat yang aman untuk dipisahkan antara batang dan buah. Setelah itu dilakukan penjemuran supaya buah menjadi padat, keras dan berisi.

- Tentang Lumbung
Ini yang sering terlupakan. Saat ini keberadaan lumbung semakin sedikit, padahal lumbung merupakan tabungan dimana pada saat-saat ada kebutuhan mendadak lumbung bisa menjadi tumpuan harapan. Semisal pada masa gagal panen atau kekeringan berkepanjangan dan bencana alam. Pada saat ini orang lebih suka langsung menjual seluruh hasil panen dan membelanjakannya dengan berbagai kebutuhan daripada menyimpan hasil panen dalam lumbung.
Lumbung juga harus dijaga suhu dan kebersihannya supaya hasil panen yang disimpan tidak dimakan rayap. Selain itu juga harus dijaga dari tikus-tikus yang berupaya untuk masuk dan memakan hasil panenan di lumbung.


Begitulah metode pertanian organik ini dituliskan dengan seadanya, semoga akan bermanfaat untuk mengembalikan ingatan tentang sebuah Ketahanan Pangan Nasional yang saat ini hanya sebatas wacana dan janji-janji yang digembar-gemborkan saja.

Jalan Perjuangan, Cirebon, 02 November 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar